Cara Membuat Layangan Sendaren
Written By Amir mahmud on Sabtu, 01 Februari 2014 | 08.10
Gbr 1. Saya sedang menerbangkan la |
Dimusim kemarau, biasanya anak anak bahkan sampai orang dewasa suka dan hobi bermain layang layang.
Selain indah juga menjadi keasikan tersendiri jika bermain mainan
tradisional yang satu ini. Seiring berkembangnya jaman, layangan kini
mulai banyak di tinggalkan karena sudah termakan oleh mainan modern
seperti game online, playstation dll.
Semua orangpun bisa membuatnya karena cukup mudah, hanya membutuhkan
ketelatenan dan kesabaran saja. Jika di tempat saya anak kelas 4 SD pun
sudah banyak yang mahir membuatnya, tapi disini saya akan mencoba
membuat artikel panduanya untuk Anda yang masih merasa sulit untuk
melakukanya.
Btw, mengapa di namakan layangan sendaren. Ok, saya jelaskan menurut sepengetahuan saya. Di namakan layangan sendaren adalah karena terdapat onen onen (bunyi bunyian yang di pasangkan pada cucuk atau paruh layangan, yang apabila terkena angin akan berbunyi...ngeeeeenggg.... ngenggggg.... gitu.
Gbr 2. Sendaren |
Dan jika pada musim kemarau saya sering membuat untuk di jual ke warung
warung dan toko toko dan alhamdulillah layangan saya laris manis dan
menjadi best seller di antara layangan layangan yang ada.
Dan layang layang yang akan saya buat adalah layangan sendaren model burung atau layangan manukan untuk istilah di daerah saya. Pertama tama alat alat dan bahan akan kita siapkan untuk membuat kerangkanya terlebih dahulu.
Alat dan bahanya yaitu :
1 Pisau
2 Bambu tali sangat di rekomendasikan
3 Tali rafia
4 Kain bekas sebagai alas atau damparan saat kita meraut atau menyisik di paha kita, supaya celana kita tidak robek terkena pisau dan menghindari kulit paha kita supaya tidak terkena pisau yang bisa mengakibatkan luka.
Catatan :
Untuk pisau, kita harus menggunakan pisau yang enak di pakai oleh tangan kita. Jangan terlalu besar atau terlalu kecil, mengapa ? Supaya saat meraut bambu hasilnya bisa lebih bagus, karena tangan bisa menyeimbangkan antara berat pisau dan tenaga yang di keluarkan saat meraut.
Itulah salah satu tekhnik membuat layangan yang mungkin belum bisa di temukan oleh sebagian pembuat layangan. Menurut pengamatan saya, ada banyak sekali tekhnik di setiap titik pembuatan layangan dan ini salah satunya.
Untuk bambu, bambu yang di gunakan haruslah bambu tali. Kalaupun tidak ada ya bambu wulung tidak apa apa, yang penting sudah kering dan tua.
Kelebihan bambu tali adalah tidak terlalu kaku seperti bambu wulung. Pilihlah bambu tali yang sudah tua dan sudah kering (jemur dulu jka belum kering) supaya saat terbang nanti kerangka layangan tidak melemas karena bambu belum kering.
Ciri bambu yang sudah tua adalah terdapat bercak bercak putih di batangnya, lihat gambar di atas
Ok, sekarang kita mulai membuatnya.
1 Bambu kita potong dengan panjang setengah sayap anjuran saya yaitu 48cm, setengah sayap adalah 48 cm, maka di kalikan 2 = 96 cm.
Jangan bingung ya ??? Lihat gambar 7 di bawah yang menunjukan ukuran sayap.
Bambu tersebut kita belah menjadi dua bagian untuk membuat lengkungan sayap atas dan lengkungan sayap bawah.
Dan layang layang yang akan saya buat adalah layangan sendaren model burung atau layangan manukan untuk istilah di daerah saya. Pertama tama alat alat dan bahan akan kita siapkan untuk membuat kerangkanya terlebih dahulu.
Gbr 4. Kerangka layangan manuk/burung |
1 Pisau
2 Bambu tali sangat di rekomendasikan
3 Tali rafia
4 Kain bekas sebagai alas atau damparan saat kita meraut atau menyisik di paha kita, supaya celana kita tidak robek terkena pisau dan menghindari kulit paha kita supaya tidak terkena pisau yang bisa mengakibatkan luka.
Gbr 5. Peralatan Membuat layangan |
Untuk pisau, kita harus menggunakan pisau yang enak di pakai oleh tangan kita. Jangan terlalu besar atau terlalu kecil, mengapa ? Supaya saat meraut bambu hasilnya bisa lebih bagus, karena tangan bisa menyeimbangkan antara berat pisau dan tenaga yang di keluarkan saat meraut.
Itulah salah satu tekhnik membuat layangan yang mungkin belum bisa di temukan oleh sebagian pembuat layangan. Menurut pengamatan saya, ada banyak sekali tekhnik di setiap titik pembuatan layangan dan ini salah satunya.
Untuk bambu, bambu yang di gunakan haruslah bambu tali. Kalaupun tidak ada ya bambu wulung tidak apa apa, yang penting sudah kering dan tua.
Kelebihan bambu tali adalah tidak terlalu kaku seperti bambu wulung. Pilihlah bambu tali yang sudah tua dan sudah kering (jemur dulu jka belum kering) supaya saat terbang nanti kerangka layangan tidak melemas karena bambu belum kering.
Gbr 6. Bambu Tali |
Ok, sekarang kita mulai membuatnya.
1 Bambu kita potong dengan panjang setengah sayap anjuran saya yaitu 48cm, setengah sayap adalah 48 cm, maka di kalikan 2 = 96 cm.
Jangan bingung ya ??? Lihat gambar 7 di bawah yang menunjukan ukuran sayap.
Gbr 7. Ukuran Bambu |
Gbr 8. Dua buah Lengkungan Sayap |
Yang kita ambil adalah bagian halusnya atau istilah di tempat saya weladnya ? Bukan bagian gabusnya.
Gbr 9. Welad/halus bambu |
Setelah itu kita raut sayap bambu satu persatu hingga mendapatkan
lengkungan yang bagus. Lengkungan yang bagus adalah lengkungan yang
melengkungnya sama antara kiri dan kanan. Itulah kesalahan yang banyak
di lakukan oleh para pembuat layangan yang mengakibatkan layangan tidak
bisa terbang mulus alias singit atau tereng. Dan itu berlaku untuk semua
jenis layangan.
Gbr 10. Lengkungan yang salah |
Setelah kita raut dengan benar maka hasilnya seperti pada gambar di bawah ini :
Gbr 11. Lengkungan sayap yang benar harus sama antara kiri dan kanan |
Setelah lengkungan pertama kita buat, lengkungan kedua kita buat juga,
dan harus sama melengkungnya seperti lengkungan pertama seperti gambar
di atas. Setelah jadi kita satukan dan plengkungkan apakah keduanya
melengkungnya sama atau tidak ?. Jika masih belum sama maka nanti
hasilnya layangan akan singit/mereng terbangnya.
Gbr 12. 2 Lengkungan sayap harus melengkung sama. |
Sampai disini sudah bisa ??? Jika belum terus belajar ya ??? Jangan
patah semangat dan maju terus. Setelah ini kita akan membuat tiangnya,
kalo di tempat saya istilahnya dedeg alias adeg adeg.
Gbr 13. Ukuran tiang dan masing masing ukuran bagianya |
Cara membuat tiang atau adeg adeg layangan yaitu : Ambil dan potong
bambu sepanjang +/- 50 cm (atau lihat ukuran diatas) lalu raut hingga
halus sedemikian rupa seperti pada gambar dibawah. Setelah itu pasangkan
sayap pertama pada adeg adeg setelah sebelumnya di coek atau di suwir
dengan pisau agar bisa menjadi tempat untuk memasangkan sayap atas, lalu
ikat dengan tali rafia.
Gbr 14. Dedeg layangan yang kemudian di coek untuk di pasangi sayap atas dan bawah |
O iya, sebelum kedua lengkungan di pasang pada adeg adeg, timbang dengan
patokan ruas terlebih dahulu supaya benar benar imbang saat terbang
nanti. Tetapi sebenarnya walaupun jika di timbang beratnya tidak sama
(paling tidak jangan sampai terlalu jatuh)... tidak apa apa karena
terlalu mempengaruhi keseimbangan layangan saat terbang, cuma biar
sempurna saja, belajar apik itu bagus kan ???:-). Yang penting asal
melengkungnya sama antara lengkungan sayap atas juga bawah. Itu yang
terpenting.
Gbr 15. Timbang ke dua sayap sampai imbang |
Setelah itu pasang kedua buah sayap pada adeg adeg lalu ikat dengan tali
rafia. Sampai disini sudah paham belum ? Jika belum tunggu ebook lengkap cara membuat layangan
ya ? Juga video turotial yang pastinya akan lebih mudah di pelajari dan
akan saya buat sedetail mungkin supaya pembaca semua berhasil
menerbangkan layangan pertama buatan Anda sendiri untuk yang pertama
kalinya. Jadi sabar dulu,
setelah di pasang maka hasilnya seperti di bawah ini
Gbr 16. Kedua sayap atas sudah di pasang |
Setelah kedua sayap sudah di pasang, ikat dengan tali rafia, ikat juga
ujung ujung sayap. Cara mengikatnya yaitu : suwir kedua ujung sayap
sedikit saja sebagai tempat meletakan sayap yang satunya agar tidak
mudah lepas saat layangan sudah di samaki nanti. Mengikatnya pun tidak
sembarang mengikat, jadi bagian sayap bawah ada diatas (lihat gambar
diatas). Tujuanya jika sayap bawah mundur ke belakang, dengan begitu
layangan bisa nampa angin. Berbeda jika cara memasangnya pada lengkungan
sayap atas berada diatas, maka angin akan menghantam tepi sayap ke
depan, sehingga layangan akan jungkir jungkir. Aduh, sulit ya
memahaminya ??? Nanti lah jika sudah jadi ebook lengkap cara membuat layangan beserta video tutorialnya, pasti mudah :-).
Setelah kedua ujung sayap di ikat, kaitkan dengan tali antara ujung satu
dengan yang satunya, tujuanya agar terlihat dari depan apakah sudah
sama lebar antara sayap kanan dan kiri atau belum? Juga untuk di lihat
dari atas apakah melengkungnya sudah sama atau belum ? Jika belum maka
Anda bisa meraut kembali sayap sedikit sedikit sampai mendapatkan lebar
dan lemes/lengkung yang sama atau belum. Lihar gambar di bawah
Gbr 17. Kerangka layangan atas |
Berikutnya, pasangkan lengkungan ekor alias manuknya :-). Jangan lupa
timbang terlebih dahulu supaya imbang dan melengkungnya pun harus sama,
supaya nanti hasilnya terlihat bagus. Lihat gambar di bawah.
Gbr 18. Kerangka Ekor Layangan |
Ya, seperti pada gambar di atas cara membuat lengkungan ekornya. Saya
harap ini mudah ya. Untuk mengaitkannya dengan rangka atas, Anda bisa
menggunakan tali rafia ataupun bambu. Jika nantinya ingin di pasangi
sendaren (bunyi bunyian) maka gantilah dengan bambu, mengapa ? Agar
supaya beban bisa di imbangi oleh layangan (bawah berat karena pakai
bambu, sedangakn atas berat karena di pasangi sendaren). Untuk cara
membuat sendarennya akan saya tuliskan nanti.
Gbr 19. Sendaren |
Sampai disini sudah selesai ya cara membuat layangan sendaren bagian pertama, sekarang saatnya beralih ke cara membuat layangan sendaren bagian kedua. Yaitu cara menyamaknya dengan plastik.
Hasilnya seperti di bawah ini atau sudah ada pada gambar 3 diatas
Gbr 20. Kerangka layangan sudah jadi |
Ini artikel saya yang saya buat dengan susah payah, kenapa di jiplak, kurang ajar kamu
BalasHapusemang ada buktinya apa
BalasHapusItu kan foto saya.
Hapuswah kasian tulisannya dijiplak
HapusMantap !!!
BalasHapusSukron yaa ahi
HapusMantap terima kasih sudah berbagi bagaimana cara untuk membelu ebook komplit bentuk lainnya
BalasHapusHasil karya anak bangsa. Luar biasa untuk mengenal lebih dekat permainan tradisional.
BalasHapusTulisan tahun 2014, aku baca e tahun 2020. Xixixi
BalasHapussya bkin kdng bgus kdg muter aneh krna bambunya jg jelek sih
BalasHapusSini saking banyaknya bambu sampai gk bisa buat ðŸ¤ðŸ¤ðŸ¤ðŸ¤
BalasHapus